Archive for Desember 2014
TUGAS SOFTSKILL KELOMPOK - MATERI 4
MATERI 4 - ASPEK KEUANGAN
ASPEK KEUANGAN
Keuangan
merupakan fungsi bisnis yang sangat penting, dimana keuangan menjadi faktor
untuk menentukan anggaran, investasi, dan besarnya usahan yang akan dibuat.
Aspek Keuangan adalah faktor yang menentukan biaya yang di keluarkan serta dihasilkan
untuk membuat sebuah usaha yang optimal.
1. Komponen Biaya /
Anggaran
Bisinis TIK.
Modal yang diinvestasikan akan digunakan sebagai
biaya modal. Pada umumnya komponen Biaya Modal (Cost of Capital) terdiri dari
Cost of Debt (biaya hutang) dan Cost of Equity (biaya modal sendiri).
a. Cost of Debt (Biaya Hutang)
Hutang dapat diperoleh dari lembaga pembiayaan
atau dengan menerbitkan surat pengakuan hutang (oligasi). Biaya hutang yang
berasal dari pinjaman adalah merupakan bunga yang harus dibayar perusahaan,
sedangkan biaya hutang dengan menerbitkan obligasi adalah tingkat pengembalian
hasil yang diinginkan (required of return) yang diharapkan investor yang
digunakan untuk sebagai tingkat diskonto dalam mencari nilai obligasi.
Suatu perusahaan memanfaatkan sumber pembelanjaan
utang, dengan tujuan untuk memperbesar tingkat pengembalian modal sendiri
(ekuitas). Biaya Utang dibagi menjadi dua macam yaitu:
o Biaya Utang sebelum
Pajak (before-tax cost of debt)
Menurut
Warsono (2003: 139), besarnya biaya utang sebelum pajak dapat ditentukan dengan
menghitung besarnya tingkat hasil internal (yield to maturity) atas arus kas
obligasi, yang dinotasikan dengan kd.
o Biaya Utang setelah
Pajak (after-tax cost of debt)
Menurut
Warsono (2003: 139), mengatakan bahwa perusahaan yang menggunakan sebagian
sumber dananya dari utang akan terkena kewajiban membayar bunga. Bunga
merupakan salah satu bentuk beban bagi perusahaan (interest expense). Dengan
adanya beban bunga ini akan menyebabkan besarnya pembayaran pajak penghasilan
menjadi berkurang.
Biaya utang setelah pajak dapat dicari dengan
mengalikan biaya utang sebelum pajak dengan (1 - T), dengan T adalah tingkat
pajak marginal.
b. Biaya Saham Freferen
Saham preferen mempunyai karakteristik kombinasi
antara utang dengan modal sendiri atau saham biasa.Salah satu ciri saham
preferen yang menyerupai utang adalah adanya penghasilan tetap bagi pemiliknya
(Warsono, 2003: 143).
Menurut Weston dan Brigham (1990: 107), biaya
saham preferen adalah tingkat pengembalian yang dipersyaratkan oleh investor
atas saham preferen perusahaan.
c. Cost of Equity (Biaya
Modal Sendiri)
Biaya modal saham merupakan tingkat hasil
pengembalian atas saham biasa yang diinginkan oleh para investor. Salah satu metode
yang dapat digunakan dalam perhitungan biaya modal laba ditahan, yaitu
pendekatan Capital Aset Pricing Model (CAPM), dimana biaya modal laba ditahan
adalah tingkat pengembalian atas modal sendiri yang diinginkan oleh investor
yang terdiri dari tingkat bunga bebas risiko dengan premi risiko pasar
dikaliikan dengan ß (resiko saham perusahaan). Iramani dan Febrian (2005).
Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam
penghitungan CAPM adalah sebagai berikut:
1. Tingkat Suku Bunga
Bebas Risiko ( Rf )
Tingkat suku bunga bebas risiko diambil dari suku
bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) selama satu tahun.Rf yang merupakan suku bunga obligasi pemerintah
atau surat hutang pemerintah.
2. Return Pasar ( Rm )
Return pasar dapat diketahui dengan menggunakan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per bulan untuk tiap-tiap tahun.
3. Resiko Sistematis ( ß
)
Perkiraan koefisien beta saham ( ß ) digunakan
sebagai indeks dan risiko saham beta. Perhitungan beta dilakukan dengan
pendekatan regresi.
d. Biaya modal rata-rata
tertimbang (WACC)
Menurut Iramani
dan Febrian (2005), dalam praktek pembiayaan atau pendanaan yang
digunakan perusahaan diperoleh dari berbagai sumber. Dengan demikian biaya riil
yang ditanggung oleh perusahaan merupakan keseluruhan biaya untuk semua sumber
pembiayaan yang digunakan.
2. Estimasi Biaya /
Satuan Biaya.
Perhitungan biaya yang diperlukan dalam membuat
melakukan investasi.Perhitungan biaya meliputi, perhitungan, biaya tempat,
produksi, karyawan, perizinan pendirian usahan dan lain sebagainya.Estimasi
biaya harus tepat guna menghindari terjadinya dampak kerugian bagi investor
atau pendiri usaha, sehingga usaha yang dibuat dapat berjalan dengan optimal.
Definisi perkiraan biaya adalah seni memperkirakan
kemungkinan jumlah biaya yangdiperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan
pada informasi yang tersedia pada waktuitu (Iman Soeharto_National Estimating
Society USA), berdasarkan definisi, tersebutmaka perkiraan biaya mempunyai
pengertian sebagai berikut :
·
Perkiraan biaya yaitu
melihat, memperhitungkan dan mengadakan perkiraan atas hal-hal yang akan terjadi
selanjutnya
·
Analisis biaya yang
berarti pengkajian dan pembahasan biaya yang pernah ada yangdigunakan sebagai
informasi yang penting
Kualitas
estimasi sangat ditentukan oleh :
·
Tersedianya data dan
informasi
·
Teknik dan metode
yang digunakan
·
Kecakapan dan
pengalaman estimator
·
Tujuan pemakaian
perkiraan biaya
Sumber
informasi terbaik adalah pengalaman perusahaan dari proyek-proyek yang
pernahdikerjakan.
3. Penyusunan
Anggaran / Investasi Perusahaan.
Anggaran merupakan perhitungan modal yang
dipergunakan dalam 1 periode tertentu. Penyusunan anggaran terdiri dari top
down dan bottom up.
·
Top
Down
Proses penyusunan anggaran tanpa penentuan tujuan
sebelumnya dan tidak berlandaskan teori yang jelas. Proses penyusunan anggaran
Top Down ini secara garis besar berupa pemberian sejumlah uang dari pihak atasan kepada para karyawannya
agar menggunakan uang yang diberikan tersebut untuk menjalankan sebuah program.
·
Bottom
Up
Proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya dan anggaran ditentukan belakangan setelah tujuan
selesai disusun. Proses penyusunan anggaran dari Bottom Up merupakan Komunikasi
strategis antara tujuan dengan anggaran .
4. Penyusunan Cash
Flow Perusahaan.
Tujuan utama laporan arus kas adalah
menyediakaninformasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayarankas sebuah
perusahaan selama suatu periode. Rincianpengeluaran dan penerimaan kas di dalam
laporan arus kas dapatdibedakan menjadi tiga aktivitas, antara lain:
a. Aktivitas Operasi
(Operating Activities)
Aktivitas ini meliputi segala aktivitas bisnis
perusahaan yang berhubungan baik secara langsung, maupun tidak langsung dengan
kegiatan operasional pokok atau yang utama dari perusahaan, yaitu dari
transaksi yang digunakan untuk menentukan laba bersih.
b. Aktivitas Investasi
(Investing Activities)
Aktivitas ini meliputi segala kegiatan yang
berhubungan dengan harta (assets) yang terdapat pada neraca.
c. Aktivitas Pembiayaan
(Financing Activities)
Aktivitas ini akan memiliki kaitan dengan segala
transaksi atau proses aktivitas bisnis suatu perusahaan yang mempengaruhi
pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik.
Para investor biasanya terlebih dahulu akan
memperhatikan laporan arus kas dibandingkan laporan laba rugi (income
statement). Hal ini dikarenakan kas adalah tergolong harta lancar yang tingkat
likuiditasnya paling tinggi di antara semua hartalancar.Karena tingkat
likuiditasnya paling tinggi, maka kas tersebut dapat dengan segera melunasi
segala kewajiban yang ada pada perusahaan terhadap investor. Dengan kata lain,
dalam keadaan yang paling buruk, sejauhmana perusahaan dalammenjalankan
aktivitas bisnisnya dapat melunasi kewajibannya, dapat diukur dengan seberapa
besar nilai kas yang ada pada laporan arus kas-nya.
Inflow yang masuk dapat dicatat di dalam memo yang
terdapat pada perusahaan begitu pula pada outflow sehingga pada saat terjadi
masalah, masalah tersebut dapat dianalisa dengan baik dan benar sehingga
mendapatkan solusi yang terbaik untuk ke depannya bagi perusahaan tersebut.
5. Pencatatan
Keuangan Sederhana
Keuangan yang masuk dan keluar oleh sebuah
perusahaan wajib untuk dibukukan, hal ini berkaitan dengan jumlah omzet yang
didapat oleh perusahaan sehingga dapat dilihat neraca serta statistik laba yang
diperoleh perusahaan dari satu periode secara kontinyu. Pembukuan keuangan
perusahaan biasanya dilakukan oleh staff accounting dengan mengambil berbagai
sumber keuangan, seperti produksi, penjualan, marketing , dan bagian perusahaan
lainnya.
a. Arus Kas
Arus kas atau aliran kas adalah catatan harian
mengenai pengeluaran dan pemasukan keuangan dari usaha yang
dijalankan.Diusahakan setiap ada pengeluaran dan pemasukan itu harus dicatat.
Catatan mengenai arus kas sangatlah penting.
Pasalnya, catatan arus kas merupakan bahan dasar untuk membuat laporan keuangan
yang lain. Dari catatan sederhana inilah suatu usaha bisa dianalisis.Sebaiknya,
dibedakan buku untuk pos pengeluaran dan pendapatan.Dari catatan harian ini
dapat membuat rekapitulasi per bulan.Inilah yang disebut laporan arus kas
(cash-flow).
b. Laporan Rugi Laba
Berdasarkan catatan aliran kas tersebut, dapat
membuat laporan rugi laba.Laporan rugi laba ini berisi pendapatan dikurangi
dengan biaya-biaya sehingga diketahui apakah usaha tersebut mengalami
keuntungan atau mungkin mengalami kerugian.Perlu diingat mengeluarkan faktor
aset, modal, barang, dan utang dari laporan keuangan ini.
Untuk pembukuan sederhana dapat digunakan metode
garis lurus. Asumsi metode ini: menganggap sebuah barang mempunyai masa pakai
tertentu dan nilai penyusutannya adalah pembagian antara harga pembeliannya
dengan masa pakainya.
Bila hasilnya ternyata rugi, dapat mengevaluasi
peyebab kerugiannya.Selanjutnya, dapat memutuskan apakah penyebab kerugian tersebut
dapat diatasi atau malah harus menutup usaha tersebut untuk mencegah kerugian
lebih lanjut.
c. Neraca
Neraca penting dibuat setidaknya setahun sekali,
untuk mengetahui nilai perusahaan dari waktu ke waktu.Saat awal perusahaan,
neraca perusahaan biasanya hanya terdiri dari modal awal dan utang serta aset
yang diperoleh dari belanja modal tersebut.Aset termasuk sebagai aktiva,
sementara utang dan modal masuk sebagai pasiva.
Seiring waktu, aset perusahaan bisa bertambah,
bisa pula terjadi utang-piutang, atau cadangan kas menjadi berkurang atau
bertambah, dan lain-lain.Nilai perusahaan bisa saja bertambah atau berkurang
karena perusahaan mengalami keuntungan atau kerugian.
Sumber :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/definisi-pt-apa-perbedaan-ptcv-koperasi/
http://kumpulanliteratur.blogspot.com/2011/11/pengertian-dan-komponen-biaya-modal-coc.html
https://dewimelati.wordpress.com/2014/10/30/aspek_keuangan/
http://nilamahandika.blogspot.com/2011/07/pencatatan-keuangan-sederhana.html
TUGAS SOFTSKILL KELOMPOK - MATERI 3
MATERI 3 - ASPEK PEMASARAN
A.
Spesifikasi produk/jasa di bidang TIK
Perkembangan teknologi
Informatika yang pesat belakangan ini telah memicu timbulnya beragam jenis dan
tipe bisnis informatika. Terdapat 2 macam bisnis informatika yaitu produk dan
jasa.
1.Produk
1.Produk
-
Hardware / Perangkat Keras
-
Software / Perangkat Lunak
2. Jasa
2. Jasa
- Aplikasi
- e-commerce
- Consultan
- Infrastruktur informasi dan komputer
Jasa di bidang TIK
-
E-Commerce : E-commerce merupakan suatu tindakan melakukan
transaksi bisnis secara elektronik dengan menggunakan internet sebagai media
komunikasi yang paling utama (Robert E. Johnson).
Tipe-tipe model bisnis
e-commerce
- Penjualan online ( langsung tanpa melalui perantara )
- Sistem tender elektronik ( suatu model dimana seorang pembeli meminta kadidat penjual untuk menawarkan harga, pemenagnya adalah seorang penjual yang menawarkan harga yang paling rendah)
- Lelang dengan harga beli “name your own price” ( suatu model dimana pembeli menentukan harga yang mampu ia bayar, dan mengundang penjual yang mau menjual barang dengan harga tersebut )
- Affiliate marketing ( suatu perjanjian dimana rekanan pemasaran ( perusahaan, organisasi, perorangan) mengacu konsumen ke situs web penjual )
- Viral marketing (pemasaran dari “mulut ke mulut” dimana konsumen menganjurkan suatu produk atau jasa perusahaan kepada teman- temannya atau orang lain)
- Group purchasing (pembelian dalam skala besar yang memungkinkan sekelompok pembeli mendapatkan potongan harga)
- Lelang online
- Personalisasi (kustomisasi) produk atau jasa; menciptakan produk atau jasa sesuai dengan spesifikasi yang diminta pembeli
- Pasar elektronik (e-market) dan exchange
- Integrator rantai pertambahan nilai (value chain)
- Penyedia layanan rantai pertambahan nilai
- Broker informasi
- Pertukaran barang (barter)
- Keanggotaan
- Fasilitator rantai pasokan (supply chain)
Selain
tipe, E-commerce memiliki jenis – jenis yaitu :
- business-to-business-to-consumer (B2B2C): dimana suatu perusahaan menjual produk atau jasa kepada perusahaan lain yang memiliki konsumennya sendiri
- consumer-to-business (C2B): dimana individu menggunakan Internet untuk menjual produk atau jasa kepada perusahaan atau individu, atau untuk mencari penjual atas produk atau jasa yang diperlukannya.
- consumer-to-consumer (C2C): dimana konsumen menjual (bertransaksi) langsung kepada konsumen lain
- peer-to-peer (P2P): teknologi yang memungkinkan sesama komputer pada suatu jaringan untuk bertukar data dan proses secara langsung; dapat digunakan untuk C2C, B2B, dan B2C
- mobile commerce (m-commerce): transaksi dan aktivitas EC dilakukan dengan teknologiwireless(misal telepon selular)
- location-based commerce (l-commerce):transaksi m-commerce yang ditargetkan pada individu di lokasi dan waktu tertentu
- intrabusiness EC: kategori EC untuk aktivitas internal suatu organisasi yang melibatkan pertukaran barang, jasa, atau informasi antara berbagai bagian dan individu dalam perusahaan
- business-to-employees (B2E): model EC dimana organisasi menyediakan jasa, informasi, atau produk kepada individu karyawannya
- collaborative commerce (c-commerce):dimana beberapa individu atau kelompok berkomunikasi dan berkolaborasi secara online
- e-learning: penyampaian informasi secara online untuk tujuan pelatihan dan pendidikan
- exchange (e-exchange): pasar elektronik untuk umum yang beranggotakan banyak pembeli dan penjual
- exchange-to-exchange (E2E): dimana beberapa e-exchange berhubungan satu sama lain untuk pertukaran informasi
- e-government: dimana organisasi pemerintah membeli atau menyediakan produk, jasa, atau informasi bagi perusahaan atau individu warganegara
-
Konsultan IT : menangani konsultasi di bidang IT, meliputi saran
bisnis, menyelesaikan masalah teknis maupun memperbaiki struktur dan efisiensi
dalam sistem IT.
Tugas khusus yang
dilakukan oleh konsultan IT meliputi:
- Bertemu dengan client untuk menentukan keperluan
- Bekerja dengan client untuk menetapkan jangkauan dari suatu proyek
- Merencanakan timescale dan kebutuhan sumber daya
- Menjelaskan spesifikasi sistem client, memahami kebiasaan kerja mereka (client) dan sifat dasar dari bisnisnya
- Bepergian ke tempat customer
- Berhubungan dengan staff pada semua tingkat dari organisasi client
- Menetapkan software, hardware dan kebutuhan jaringan
- Menganalisa kebutuhan IT dalam perusahaan dan memberikan nasehat yang independen dan objektif dalam penggunaan IT
- Men-develop solusi yang cocok dan mengimplementasikan sistem baru
- Memberikan solusi dalam laporan tertulis ataupun lisan
- Membantu client pada aktivitas perubahan manajemen
- Membeli sistem jika cocok
- Merancang, menguji, memasang dan memonitoring sistem baru
- Menyiapkan dokumentasi dan memberikan laporan proses pada customer
- Mengatur pelatihan untuk user dan konsultan lain
- Mengenali potential client dan membangun dan memelihara hubungan
-
software house adalah seorang atau sekelompok orang
atau perusahaan kecil yang bergerak di
bidang jasa pembuatan
atau perbaikan perangkat lunak (software). Software house biasanya
menerima pembuatan atau perbaikansoftware, database, website, program
accounting lengkap, termasuk inventory management, purchasing/ selling products
and services, Account based dan support online system, IntelliGuard-EYE:
program security kamera ( cctv/ webcam) dengan kemampuan mendeteksi gerakan
sehingga dapat memaksimalkan kapasitas hardware yang tersedia jaringan &
SEO bisa untuk semua jenis usaha ( Perusahaan, tokoh, kasir, hotel, restaurant,
maupun personal).
B.
Analisis Situasi Pasar
Perubahan situasi pasar
belakang ini banyak disebabkan oleh adanya perubahan kebutuhan pembeli,
teknologi yang semakin berkembang, berubahnya kekuatan sosial ekonomi, dan kegiatan
persaingan antar produsen. Menurut Cravens (2000), Analisa situasi pasar
persaingan adalah langkah pertama dalam merancang strategi baru atau mengkaji
strategi yang sudah ada. Analisa situasi ini dilakukan setelah strategi
diimplikasikan untuk menentukan perubahan strategi yang diperlukan. Penilaian
situasi biasanya pendefinisian dan penganalisaan pasar, dan analisa pesaing.
Pasar berubah karena
adanya perubahan kebutuhan pembeli, teknologi baru, kekuatan sosial ekonomi,
dan kegiatan persaingan. Perubahan-perubahan ini mnciptakan peluang dan ancaman
baru bagi perusahaan untuk melayani pasar. Sebelum membahas tentang
analisis pasar, alangkah baiknya untuk mengetahui sedikit gambaran tentang
orientasi pasar. Orientasi pasar secara umum ada dua jenis. Pertama untuk
memenuhi kebutuhan atau market driven. Contohnya kebutuhan sehari-hari akan
berita, kirim pesan, dll. Kedua cenderung mengedukasi pasar atau menciptakan
pasar, market driving. Sebagai contoh, dahulu orang tidak membutuhkan teknologi
3G dan video call, tetapi dengan edukasi produk kini sudah menjadi kebutuhan.
Sebuah produk tentunya bisa memilih antara keduanya, atau gabungan antara
keduanya. Orientasi market driving lebih cocok untuk untuk dunia internet. Kata
kuncinya adalah inovasi. Bagaimana membangun inovasi dengan menciptakan ceruk
pasar sendiri yang bersifat niche.
Pasar
hendaknya ditentukan sehingga konsumen dan pesaing dapat dianalisis secara
tepat. Menurut Kotler (2000), syarat adanya pasar adalah harus terdapat
orang-orang dengan kebutuhan dan keinginan tertentu dan satu atau lebih produk
yang dapat memuaskan kebutuhan ini. Selain itu, para pembeli juga mau dan mampu
membeli produk yang memuaskan kebutuhan keinginan mereka.
Pasar
produk merupakan produk khusus yang dapat memuaskan sejumlah kebutuhan dan
keinginan manusia yang mau dan mampu membelinya (Cravens, 2000). Istilah produk
menunjukkan produk fisik atau jasa pelayanan. Defenisi ini memadukan manusia
atau organisasi dengan kebutuhan dan keinginan yang hampir sama terhadap suatu
kategori produk yang dapat memuaskan keinginan tersebut.
Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menganalisis pasar :
1.
Luas Pasar
Luas pasar bagi perusahaan tidak selalu berarti penjumlahan
seluruh populasi penduduk. Populasi penduduk tidak selalu berarti populasi
pasar. Populasi pasar (Market population) atau sering disebut sebagai potensial
pasar adalah keseluruhan permintaan terhadap produk tertentu pada wilayah dan periode
waktu yang berbeda pula. Tidak semua potensi permintaan tersebut mampu dicapai
(accesable) atau dilayani oleh industri produk tertentu (keseluruhan perusahaan
sejenis). Dan juga tidak semua total pasar tersebut sesuai dengan kapasitas
total perusahaan maupun tujuan perusahaan, bagi pasar potensial ini merupakan
bagian pasar yang tersedia (available market) bagi perusahaan. Dari potensi
pasar yang tersedia tidak semua permintaannya dapat dipenuhi oleh perusahaan
produk tertentu karena diperlukan beberapa persyaratan tertentu, misalnya
kualitas produk. Sehingga perlu dibedakan lagi pasar yang tersedia dan
sekaligus juga memenuhi persyaratan (qualified available market) tertentu.
Meskipun demikian, bagian pasar yang tersedia tersebut itupun masih pula diperebutkan
oleh pesaing-pesaing perusahaan. Sehingga dapat terjadi, bagian pasar yang
dilayani (served marked) perusahaan akan menjadi kecil. Dan juga tidak semua
bagian pasar yang dilayani akan menjadikan sasaran (target) pasar bagi
perusahaan sesuai dengan kemampuan maupun tujuan perusahaan. Bagi pasar (target
market) yang akan dilayani perusahaan adalah sasaran yang merupakan rencana
penguasaan pasar. Akan tetapi dalam realisasi, dapat terjadi penguasaan pasar
yang dicapai dapat lebih rendah dari rencana. Bagian pasar yang dapat dikuasai
adalah pasar actual yang direalisir. Bagian ini bila dibandingkan dengan pasar
yang dapat dipenuhi oleh keseluruhan industri adalah kemampuan penguasaan
perusahaan atas pasar (market share).
2.
Analisis Potensi Pasar (Market Share Perusahaan)
Bagian pasar yang mampu dikuasai oleh perusahaan apabila
dibandingkan dengan penjualan seluruh industrinya (total penjualan perusahaan
yang sejenis) dikenal sebagai Market Share. Sehingga dapat dikatakan bahwa
market share merupakan proporsi kemampuan perusahaan terhadap keseluruhan
penjualan seluruh pesaing, termasuk penjualan perusahaan itu sendiri. Tingkat
market share ditunjukan dan dinyatakan dalam angka prosentase. Atas dasar angka
tersebut dapat diketahui kedudukan perusahaan dan juga kedudukan
pesaing-pesaingnya dipasar. Sehingga seringkali tingkat market share dapat
dipergunakan dalam pedoman atau standart keberhasilan pemasaran perusahaan
dalam kedudukannya dengan pesaing-pesaingnya. Market-Share yang merupakan
indikator perusahaan yang mampu menjelaskan tentang :
o kemampuan perusahaan
menguasai pasar.
Kemampuan penguasaan pasar dapat dipandang sebagai salah satu
indikator keberhasilan. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah mempertahankan
atau meningkatkan tingkat market share. Sehingga pencapaian tujuan berarti juga
dianggap sebagai keberhasilan perusahaan.
o Kedudukan (posisi)
perusahaan di pasar persaingan. Berdasaar tingkat market share, kedudukan
masing-masing perusahaan dapat dilakukan urutan atau rangkingnya dalam pasar
persaingan. Secara berturut-turut posisi perusahaan dapat dibedakan sebagai :
Marker Leader, Challenger, Follower, dan Market Nicher. Perlu memilih dan
menentukan perusahaan-perusahaan lain yang dianggap sebagai pesaing perusahaan.
Rasio ini, dikenal sebagai Relative Market Share adalah lebih realistis.
·
Analisis Lingkungan Eksternal Dan Internal
Analisis SWOT adalah
identifikasi berbagai faktor untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan
peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses)
dan ancaman (Threat). Perencanaan strategis harus menganalisis faktor-faktor
strategis perusahaan (kekuatan,kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi
yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling
populer untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT (Rangkuti, 2005:19). Alat
yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks
SWOT atau disebut juga dengan matriks TOWS. Matriks ini dapat menggambarkan
secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan
dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini
dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis.
C.
Analisis Pesaing
Pesaing
adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang dan jasa yang sama atau
mirip dengan produk yang ditawarkan. Kualitas manusia akan meningkat akibat
adanya persaingan yang sehat. Manusia pesaing adalah orang - orang yang secara
sadar berlatih dan bekerja keras untuk bersaing dan memenang-kan persaingan
itu. Persaingan yang tidak terkendali dalam jalan positif akan menimbulkan
perpecahan bahkan peperangan yang menciptakan banyak korban baik jiwa maupun
harta. Banyak ajaran dan nilai spiritual yang mengajarkan manusia untuk hidup
rukun dan damai tanpa menciptakan kekerasan yang merugikan, tetapi sejarah
manusia telah mencatat, bahwa manusia adalah pencipta kekerasan dan manusia
memiliki karakter untuk membangun dan sekaligus menghancurkan. Persaingan telah
menciptakan ego dan ketahanan diri untuk selalu survive dalam kehidupan yang
keras ini.
Kelihatannya
mengidentifkasi pesaing adalah tugas perusahan yang sederhana. Namun cakupan
pesaing actual dan potensial perusahaan sebenarnya jauh lebih luas. Perusahaan
lebih mungkin untuk dikalahkan oleh pesaingnya yang baru muncul atau oleh
teknologi baru, dibandingkan oleh pesaingnya saat ini.
Dalam
dunia persaingan, tugas utama pengusaha adalah menggaet pelanggan sebanyak
mungkin, baik pelanggan baru maupun pelanggan lama, dan juga bagaimana cara
mematikan laju perkembangan pesaing. Dengan demikian, dalam menjalankan
strategi perusahaan yang kompetitif, seorang pengusaha diharapkan untuk
terus-menerus mengetahui dan memantau setiap gerak-gerik pesaing.
Beberapa
hal yang perlu diketahui dari pesaing:
-
Kelengkapan mutu, desain
dan bentuk produk
-
Harga yang ditawarkan
-
Saluran distribusi atau
lokasi cabang yang dimiliki
-
Promosi yang dijalankan
-
Rencana kegiatan pesaing
ke depan
Untuk mengetahui informasi
tersebut, maka perusahaan perlu mengadakan analisis pesaing dengan cara:
-
Mengidentifikasikan
pesaing
Tahap
ini dilakukan untuk mengetahui jumlah dan jenis serta kekuatan dan kelemahan
dari pesaing. Identifikasi ini meliputi:
a.
Jenis produk yang
ditawarkan
b.
Melihat besarnya pasar
yang dikuasai
c.
Identifikasi peluang dan
ancaman
d.
Identifikasi keunggulan
dan kelemahan
-
Menentukan sasaran
pesaing
Berdasarkan produk yang
ditawarkan pesaing dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
a.
Pesaing dekat: perusahaan
yang sama atau memiliki produk yang sejenis
b.
Pesaing jauh: perusahaan
yang memiliki produk yang mirip.
Tujuan menemukan sasaran pesaing
adalah untuk arah gerak perusahaan dalam menghambat laju pesaing.
-
Identifikasi strategi
pesaing
Tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha adalah untuk
memenangkan persaingan. Oleh karena itu, setiap perusahaan memiliki strategi
tersendiri untuk mematikan lawannya.
Berikut adalah beberapa strategi yang dijalankan pesaing:
a.
Strategi menyerang
pesaing yang lemah lebih dahulu, artinya menyerang perusahaan yang dianggap
lemah, baik dalam teknologi, jaringan ataupun modal.
b.
Pesaing langsung
menyerang lawan yang kuat, penyerangan secara langsung terhadap kelemahan yang
dimiilki lawannya.
c.
Strategi gerilya, yaitu
strategi yang dilakukan pesaing dengan menembak dari belakang dan lari.
Strategi semacam ini biasanya dilakukan dengan menunggu lawannya yang sedang
lengah.
d.
Strategi bertahan
terhadap setiap serangan yang dilakukan lawan atau mengimbangi serangan yang
dilakukan lawan. Strategi ini seperti menunggu lawan menyerang lebih dulu,
namun bagi perusahaan yang lemah, hal ini sangat berbahaya.
-
Analisis kekuatan dan
kelemahan pesaing
Identifikasi
kekuatan dan kelemahan pesaing dapat dilakukan melalui tahap-tahap berikut:
a.
Mencari dan mengumpulkan
data tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan sasaran, strategi dan
kinerja pesaing.
b.
Mencari tahu kekuatan
dan kelemahan pesaing dalam hal keuangan, sumber daya manusia, teknologi dan
lobi di pasar.
c.
Mengetahui market share
yang dikuasi pesaing dan tindakan pesaing terhadap pelanggan
-
Menentukan sasaran
pesaing
Dengan mengetahui
sasaran yang ingin dicapai oleh pesaing, maka perusahaan dapat
mengantisipasinya dengan cara-cara yang kreatif.
-
Identifikasi reaksi
pesaing
Tindakan
pesaing terhadap serangan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan akan ditanggapi
secara beragam, mulai langsung membalas, diam, dan berusaha mempelajari lebih
dahulu baru membalas.
-
Strategi menghadapi
pesaing
Strategi
menghadapi pesaing dapat dilakukan dengan cara melemahkan dan menghancurkan
pesaing dengan memasang strategi yang kompetitif. Untuk itu, perusahaan perlu
mengetahui terlebih dahulu posisi dan kondisi perusahaan. Tujuannya adalah agar
mengetahui siapa pesaing-pesaingnya dan dapat menerapkan strategi yang tepat.
Bentuk persaingan terbagi
menjadi empat tingkatan:
1.
Persaingan merek, adalah
produk-produk atau jasa yang bersaing secara langsung menawarkan hal yang sama.
Misalnya Teh Botol Sosro dan Fres Tea.
2.
Persaingan industri,
adalah persaingan dalam satu industri, tidak hanya satu produk saja. Misalnya
Teh Botol Sosro industrinya tidak hanya industri teh dalam botol, tetapi semua
industri minuman. Karena itu pesaingnya adalah juga Coca Cola, Aqua, dan lain-lain.
3.
Persaingan bentuk,
adalah persaingan dalam bentuk produk yang sama. Misalnya persaingan antara Teh
Botol Sosro dengan Susu Ultra, Yogurt, dan lain-lain.
4.
Persaingan generik.
Adalah persaingan umum pada semua industri, misalnya antara Teh Botol Sosro dengan
Sari Roti, dan lain-lain.
Lima lingkungan generik yang
menguraikan batas struktur industri adalah sebagai berikut :
1.
Pasar yang baru muncul
(Emerging)
Merupakan
industri yang baru dibentuk atau dibentuk kembali dengan adanya penciptaan
beberapa faktor seperti tekhnologi baru, perubahan kebutuhan pembeli, dan
identifikasi atas kebutuhan yang terpenuhi oleh pemasok.
2.
Pasar yang terpecah
(Frgmanted)
Pada
jenis industri ini, tidak satu pun perusahaan yang memiliki posisi yang kuat
dalam hal pangsa pasar atau pengaruh. Biasanya, industri ini dibentuk oleh
sejumlah besar perusahaan yang relatif kecil.
3.
Transisional
(Transitional)
Industri
ini berubah dari tahap pertumbuhan ke tahap matang, seperti yang ditampilkan
oleh daur hidup produk industri.
4.
Pasar yang menurun
(Declining)
Pada
jenis industri ini, penjualan sedang menurun. Kategori industri tidak bergerak
sesuai siklus dan karenanya penjualan naik dan turun setiap saat. Lebih baik
hal ini benar-benar dihilangkan daripada mengalami penurunan yang bersifat sementara.
5.
Global
Perusahaan
dalam kategori ini bersaing atas dasar global. Contohnya adalah industri mobil,
ban, dan sebagainya.
Dengan kata lain, analisis
pesaing berfungsi untuk peta persaingan yang ada sekarang dan dimasa yang akan
datang.
D. Strategi Promosi
bidang TIK
Di jaman serba modern ini, kemajuan
teknologi sangat berkembang dengan pesat. Kurang lebih ada 6 jenis teknologi
yang dikenal dan digunakan yaitu:
·
Teknologi komunikasi memudahkan masyarakat untuk bertukar informasi. Contohnya seperti
sehari-hari yang sudah kita kenal yaitu ponsel atau gadget.
·
Teknologi Industri, adalah teknologi untuk memudahkan masyarakat dalam
memproduksi kebutuhannya.
·
Teknologi perencanaan; teknologi yang ada menjadi basis untuk merencanakan
teknologi baru yang sesuai dengan kebutuhan di masa depan.
·
Teknologi kesehatan, untuk memudahkan masyarakat menjaga kesehatan.
·
Teknologi olahraga dan rekreasi, sebagai sarana masyarakat untuk berolahraga
dan berlibur.
·
Teknologi transportasi, untuk memudahkan masyarakat dalam berpergian ke tempat
lain. Bisnis dalam bidang teknologi pun berkembang cepat.
Salah satu bisnis teknologi yang sekarang
sedang menjadi perhatian banyak orang adalah bisnis teknologi komunikasi yang meliputi
penjualan ponsel smartphone, gadget, laptop dan komputer. Para pebisnis yang
menjalani usaha ini melakukan banyak cara untuk memajukan bisnis mereka yang
dalam dunia bisnis dikenal sebagai strategi promosi. Berikut adalah tiga jenis
strategi promosi yang wajib anda lakukan jika anda seorang pebisnis di bidang
teknologi komunikasi.
1.
Memperhatikan trend
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa
kemajuan dalam bidang teknologi komunikasi sangatlah berkembang dengan cepat.
Belum ada beberapa bulan setelah keluaran teknologi terbaru, akan muncul lagi
jenis teknologi canggih yang lainnya. Jika anda membuka bisnis ini, anda harus
pintar-pintar mengikuti trend yang sedang ada di kalangan masyarakat. Misalnya,
trend saat ini yaitu teknologi AR (Augmented Reality). Berarti kita harus
membuat media promosi berbentuk AR dan memasarkan produk kita pada event
teknologi yang ada.
2. Melakukan
Metode Promosi Efektif
Ini merupakan strategi yang wajib anda
lakukan jika anda membuka bisnis apapun itu jenisnya. Mempromosikan bisnis anda
kepada masyarakat dapat dilakukan dengan banyak cara. Dalam melakukan promosi
agar dapat efektif perlu adanya bauran promosi, yaitu kombinasi yang optimal
bagi berbagai jenis kegiatan atau pemilihan jenis kegiatan promosi yang paling
efektif dalam meningkatkan penjualan. Ada lima jenis kegiatan promosi, antara
lain :
·
(Advertising), yaitu bentuk promosi non personal dengan menggunakan berbagai
media yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
·
Penjualan Tatap Muka (Personal Selling), yaitu bentuk promosi secara personal
dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang
ditujukan untuk merangsang pembelian.
·
Publisitas (Publisity), yaitu suatu bentuk promosi non personal mengenai, pelayanan
atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan mengulas informasi/berita tentangnya
(pada umumnya bersifat ilmiah).
·
Promosi Penjualan (Sales promotion), yaitu suatu bentuk promosi diluar ketiga
bentuk diatas yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
·
Pemasaran Langsung (Direct marketing), yaitu suatu bentuk penjualan perorangan
secara langsung ditujukan untuk mempengaruhi pembelian konsumen.
Promosi penjualan yang dilakukan oleh
penjual dapat dikelompokkan berdasar tujuan yang ingin dicapai. Pengelompokan
tersebut adalah sebagai berikut :
·
Customer promotion, yaitu promosi yang bertujuan untuk mendorong atau
merangsang pelanggan untuk membeli.
·
Trade promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang atau
mendorong pedagang grosir, pengecer, eksportir dan importir untuk
memperdagangkan barang / jasa dari sponsor.
·
Sales-force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi
armada penjualan.
·
Business promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh
pelanggan baru, mempertahankan kontrak hubungan dengan pelanggan,
memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan
mendidik pelanggan.
3. Memilih
Lokasi Yang Strategis
Strategi yang selanjutnya ini mungkin
menjadi penentu dalam kemajuan sebuah bisnis seperti properti dan kuliner dan
tidak ketinggalan bisnis teknologi yang anda jalankan. Pilihlah lokasi yang
strategis, biasanya di tengah-tengah kota dan di pinggir jalan raya agar bisnis
anda bisa dengan mudah dilihat dan diakses orang banyak.
Namun yang jelas apapun jenis kebutuhan
yang akan diprogramkan untuk dipengaruhi, tetap pada perencanaan bagaimana agar
perusahaan tetap eksis dan berkembang. Apalagi jika perusahaan tersebut
mempunyai lini produk lebih dari satu macam.
Ada 3 gagasan utama dalam perencanaan
bisnis yang dikemukakan oleh Kotler-AB. Susanto (2000 : 80) :
1. Bahwa
bisnis perusahaan seharusnya seperti ” Portofolio Investment ”, yaitu perlu
diputuskan bisnis mana yang dapat dikembangkan, dipertahankan, dikurangi atau
bahkan mungkin dihentikan. Karena tiap bisnis memiliki keuntungan masing-masing
dan sumber daya perusahaan harus dikelola sesuai dengan potensi yang
menguntungkan.
2.
Berorientasi pada potensi keuntungan di masa depan dengan mempertimbangkan
tingkat pertumbuhan pasar dan posisi serta kesesuaian perusahaan. Tidak cukup
dengan mengandalkan penjualan dan keuntungan yang telah dicapai pada tahun
sebelumnya sebagai panduan.
3. Strategi.
Perusahaan harus memiliki dan menetapkan rencana kerja untuk mencapai sasaran
jangka panjang dengan melihat posisi industri (lihat Identifikasi Pesaing),
sasaran, peluang keahlian serta sumber daya perusahaan.
Di samping tiga gagasan utama di atas,
perlu pula dilakukan analisa atau pendekatan-pendekatan untuk menanggapi adanya
perubahan-perubahan pada kondisi pasar yang bisa berdampak pada faktor biaya,
Tjiptono (2000 : 7- 8). Sehingga dengan melakukan analisa dapat dilakukan
antisipasi agar tidak keluar biaya yang tidak terkontrol yang dapat
mempengaruhi kebijakan perusahaan.
E.
Segmentasi produk / jasa TIK
1. Segmentasi Pasar
Segmentasi Pasar adalah kegiatan
membagi-bagi pasar yang bersifat
heterogen dari suatu produk kedalam
satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang
bersifat homogen. Berdasarkan definisi
diatas diketahui bahwa pasar suatu
produk tidaklah homogen, akan tetapi pada
kenyataannya adalah heterogen.
Pada dasarnya segmentasi pasar adalah suatu
strategi yang didasarkan pada
falsafah manajemen pemasaran yang
orientasinya adalah konsumen. Dengan
melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan
pemasaran dapat dilakukan lebih
terarah dan sumber daya yang dimiliki
perusahaan dapat digunakan secara lebih
efektif dan efisien dalam rangka memberikan
kepuasan bagi konsumen.
Ada empat ktiteria yang harus dipenuhi
segmen pasar agar proses
segmentasi pasar dapat dijalankan dengan
efektif dan bermanfaat bagi
perusahaan, yaitu:
�? Terukur (Measurable), artinya segmen pasar tesebut dapat diukur,
baik
besarnya, maupun luasnya serta daya beli
segmen pasar tersebut.
�? Terjangkau (Accessible), artinya segmen pasar tersebut dapat
dicapai
sehingga dapat dilayani secara efektif.
�? Cukup luas (Substantial), sehingga dapat menguntungkan bila
dilayani.
�? Dapat dilaksanakan (Actjonable), sehingga semua program yang telah
disusun untuk menarik dan melayani segmen
pasar itu dapat efektif.
Kebijakan segmentasi pasar haruslah
dilakukan dengan menggunakan
ktiteria tertentu. Tentunya segmentasi ini
berbeda antara barang industri dengan
barang konsumsi. Namun dengan demikian
secara umum setiap perubahan akan
mensegmentasikan pasarnya atas dasar:
a. Segmentasi atas dasar Geografis, Segmentasi
pasar ini dilakukan dengan
cara membagi pasar kedalam unit-unit
geografis seperti negara, propinsi,
kabupaten. kota, desa, dan lain sebagainya.
Dalam hal ini perusahaan
?2004 Digitized by USU digital library
3
akan beroperasi disemua segmen, akan
tetapi, harus memperhatikan
perbedaan kebutuhan dan selera yang ada
dimasing-masing daerah.
b.
Segmentasi atas dasar Demografis, Segmentasi pasar ini dapat dilakukan
dengan cara memisahkan pasar kedalam
kelompok-kelompok yang
didasarkan pada variabel-variabel
demografis, seperti umur, jenis kelamin,
besarnya keluarga, pendapatan, agama,
pendidikan, pekerjaan, dan lain-
lain.
c.
Segmentasi atas dasar psychografis, Segmentasi pasar ini dilakukan
dengan cara membagi-bagi konsumen kedalam
kelompok-kelompok yang
berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup,
berbagai ciri kepribadian,
motif pembelian, dan lain-lain.
2. Penetapan Pasar Sasaran ( Target market)
Adalah merupakan kegiatan yang berisi dan
menilai serta memilih satu
atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki
oleh suatu perusahaan. Apabila
perusahaan ingin menentukan segmen pasar
mana yang akan dimasukinya,
maka langkah yang pertama adalah menghitung
dan menilai porensi profit dari
berbagai segmen yang ada tadi. Maka dalam
hal ini pemasar harus mengerti
betul tentang teknik-teknik dalam mengukur
potensi pasar dan meramalkan
permintaan pada masa yang akan datang.
Teknik-teknik yang dipergunakan ini
sangat bermanfaat dalam memilih pasar
sasaran, sehingga pemasar dapat
menghindarkan kesalahan-kesalahan yang
bakal terjadi, atau paling tidak
menguranginya sekecil mungkin dalam
prakteknya. Maka untuk tujuan tersebut
perusahaan harus membagi-bagi pasar menjadi
segmen-segmen pasar utama,
setiap segmen pasar kemudian dievaluasi,
dipilih dan diterapkan segmen tertentu
sebagai sasaran. Dalam kenyataannya
perusahaan dapat mengikuti salah satu
diantara lima strategi peliputan pasar,
yaiitu:
1. Konsentrasi pasar tunggal, ialah sebuah
perusahaan dapat memusatkan
kegiatannya dalam satu bagian daripada
pasar. Biasanya perusahaan yang
lebih kecil melakukan pilihan ini.
2.
Spesialisasi produk, sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi
satu jenis produk. Misalnya sebuah
perusahaan memutuskan untuk
memproduksi hanya mesin tik listrik bagi
sekelompok pelanggan.
3.
Spesialisasi pasar, misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat
segala macam mesin tik, tetapi diarahkan
untuk kelompok pelanggan yang
kecil.
4.
Spesialisasi selektif, sebuah perusahaan bergerak dalam berbagai
kegiatan
usaha yang tidak ada hubungan dengan yang
lainnya, kecuali bahwa setiap
kegiatan usaha itu mengandung peluang yang
menarik.
5.
Peliputan keseluruhan, yang lazim dilaksanakan oleh industri yang lebih
besar
untuk mengungguli pasar. Mereka menyediakan
sebuah produk untuk setiap
orang, sesuai dengan daya beli
masing-masing.
3. Penempatan produk ( Product Positioning)
Penempatan produk mencakup kegiatan
merumuskan penempatan produk
dalam persaingan dan menetapkan bauran
pemasaran yang terperinci. Pada
hakekatnya Penempatan produk adalah:
Tindakan merancang produk dan bauran
pemasaran agar tercipta kesan tertentu
diingatan konsumen.
Bagi setiap segmen yang dimasuki
perusahaan, perlu dikembangkan suatu
strategi penempatan produk. Saat ini setiap
produk yang beredar dipasar
menduduki posisi tertentu dalam segmen
pasamya. Apa yang sesungguhnya
penting disini adalah persepsi atau
tanggapan konsumen mengenai posisi yang
dipegang oleh setiap produk dipasar.
Posted by Agung Dermawan