Archive for November 2011

MASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT PEDESAAN

A. MASYARAKAT PERKOTAAN







Secara pengertian mungkin kita telah mengetahui arti dari masyarakat perkotaan itu sendiri dari namanya , yaitu suatu perkumpulan individu-individu yang pada akhirnya membentuk sebuah masyarakat dan tinggal di tempat seperti kota-kota besar .

Ada beberapa ciri yang dimiliki oleh masyarakat yang tinggal diperkotaan , yaitu :


1. Memiliki Fasilitas yang Menunjang

Masyarakat perkotaan pada umumnya memiliki fasilitas yang menunjang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya karena di dalam kota tersebut terdapat layanan-layanan yang disiapkan untuk kebutuhan masyarakat yang tinggal di perkotaan, selain itu masyarakat perkotaan memiliki tingkat perekonomian yang cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (hal ini belum dapat dibuktikan karena masih banyak masyarakat pedesaan yang pindah dari desa ke kota namun setelah mereka belum memiliki keahlian dan keterampilan , mereka justru menjadi sampah masyarakat di kota tersebut) .

2. Gaya Hidup yang Cenderung Apatis dan Egois

Masyarakat perkotaan memiliki gaya hidup yang cenderung apatis dan egois (tidak seluruhnya demikian) dapat dibuktikan pada saat kita berada pada lalu lintas , sering ditemukan pelanggaran lalu lintas karena menerobos lampu merah , selain itu persoalan sampah  sering kita melihat sampah yang berceceran dijalan namun kita membiarkan hal tersebut . Dalam hal ini kita telah mendapat kesimpulan bahwa kita masih cenderung mementingkan diri sendiri dan kurang peduli akan lingkungan tempat tinggal kita .

3. Cenderung mengikuti perkembangan Barat

Masyarakat perkotaan memiliki kecenderungan mengikuti perkembangan gaya hidup barat karena banyak masyarakat-masyarakatnya melupakan kebudayaan dan kesenian nenek moyang kita dan justru hapal akan perkembangan dan sejarah luar dibandingkan sejarah bangsa sendiri .

Kita ambil contoh cara berpakaian , beberapa masyarakat perkotaan memiliki cara berpakaian yang menyerupai cara berpakaian barat , dalam hal ini seperti merubah gaya rambut ala punk , mentato tubuh dan lain sebagainya dengan tujuan agar menjadi lebih percaya diri .

4. Cepat dalam Mengikuti segala perkembangan

Masyarakat perkotaan akan cepat mengikuti segala perkembangan yang ada karena masyarakat perkotaan memiliki segala fasilitas yaitu media elektronik dan media cetak yang dapat menunjang dan dapat memperoleh informasi sehingga masyarakat ini mampu mengikuti perkembangan yang ada .

5. Heterogen

Masyarakat kota terdiri dari beragam suku , semua berkumpul menjadi satu kota dengan tujuan beragam yaitu bekerja , kuliah , ikut saudara dekat dan lain sebagainya . Keanekaragaman inilah yang membuat masyarakat kota menjadi menarik .

Tidak hanya keanekaragaman suku namun juga keanekaragaman yang lain seperti tingkat pendidikan (masyarakat kota identik dengan masyarakat yang berpendidikan tinggi namun tidak seluruhnya) , agama , status sosial (dari yang tidak memiliki apa-apa hingga yang memiliki segalanya) dan karakter .

6. Daya Saing Tinggi

Biasanya orang melakukan perpindahan dari desa ke kota untuk meningkatkan taraf hidup , itu sebabnya tingkat persaingan di kota sangat tinggi ,apapun bidang yang digeluti . Bahkan untuk memenagkan kompetisi tersebut seseorang sering menghalalkan berbagai cara .

7. Profesi Beragam

Di perkotaan profesi penduduknya sangat beragam , tentunya profesi tersebut sesuai dengan keahliannya masing-masing , misalnya buruh , PNS , penulis , motivator , pengamen dan lain-lain . Di perkotaan semua dapat dijadikan sebagai profesi bahkan mengemispun dapat menjadi profesi .

8. Matrealistik

Sebagian masyarakat kota cenderung matrealistik . Hal tersebut dipengaruhi tingkat persaingan yang tinggi dan untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan diperlukan pengorbanan yang besar .


B. MASYARAKAT DESA




Jika sebelumnya kita telah membahas ciri-ciri masyarakat kota pada kali ini kita akan membahas ciri-ciri umum masyarakat desa dan cii-ciri ini justru berbanding terbalik dengan ciri-ciri masyarakat kota  , diantaranya :

1. Gotong Royong

Di desa kita masih dapat melihat dan sering ditemukan masyarakat yang masih erat hubungan kekeluargaannya karena di dsa mereka masih sering bergotong royong dan saling membantu .

2. Homogen

Masyarakat desa biasanya terdiri dari satu atau dua suku dan kebanyakan mereka masih bersaudara satu sama lain .

3. Daya Saing Rendah

Karena sifat kekeluargaan tersebut , tidak ada keinginan bagi masyarakat desa untuk bersaing terlalu ketat . Mereka sangat menjunjung tinggi relasi ata hubungan dan menurut mereka persaingan yang terlalu ketat akan merusak hubungan kekeluargaan .

4. Profesi

Jenis profesi yang ada di desa tidak sebanyak di kota . Bila di desa tersebut terletak di daerah pegunungan , bisa dipastikan bahwa profesi mereka sebagian besar adalah petani .




REFERENSI MATERI :

http://www.anneahira.com/ciri-ciri-masyarakat-kota.htm
Rabu, November 23, 2011
Posted by Agung Dermawan

PELAPISAN SOSIAL DAN PERSAMAAN DERAJAT

A. PELAPISAN SOSIAL


Pelapisan sosial merupakan gejala yang bersifat universal. Kapanpun dan di dalam masyarakat mana pun, pelapisan sosial selalu ada. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyebut bahwa selama dalam masyarakat ada sesuatuyang dihargai, maka dengan sendirinya pelapisan sosial terjadi. Sesuatu yang dihargai dalam masyarakat bisa berupa harta kekayaan, ilmu pengetahuan, atau kekuasaan.
 
Terjadinya Pelapisan Sosial
 
1. Terjadi dengan sendirinya

Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yagn menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdaarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena sifanya yang tanpa disengaja inilah maka bentuk pelapisan dan dasar dari pada pelaisan ini bervariasi menurut tempat, waktu dan kebudayaan masyarakat dimanapun sistem itu berlaku. Pada pelapisan yang terjadi dengan sendirinya, maka kedudukan seseorang pada suatu strata tertentu adalah secara otomatis, misalnya karena usia tua, karena pemilikan kepandaian yang lebih, atau kerabat pembuka tanah, seseorang yang memiliki bakat seni, atau sakti.
 
2. Terjadi dengan disengaja

Sistem palapisan ini disusun dengan sengaja ditujuan untuk mengejar tujuan bersama. Didalam
pelapisan ini ditentukan secar jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang. Dengan adanya pembagian yang jelas dalam hal wewenang dan kekuasaan ini, maka di dalam organisasi itu terdapat peraturan sehingga jelas bagi setiap orang yang ditempat mana letakknya kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dan dalam organisasi baik secar vertical maupun horizontal.sistem inidapat kita lihat misalnya didalam organisasi pemeritnahan, organisasi politik, di perusahaan besar.

Di dalam sistem organisasi yang disusun dengan cara ini mengandung dua sistem ialah :

- Sistem fungsional : Pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat, misalnya saja didalam organisasi perkantoran ada kerja sama antara kepala seksi, dan lain-lain

- Sistem scalar : Pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas (vertikal).
 
Perbedaan sistem pelapisan Dalam Masyarakat
 
Menurut sifatnya maka sistem pelapisan dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi :
 
1. Sistem pelapisan masyarakat yang tertutup

Di dalam sistem ini perpindahan anggota masyarakt kepelapisan yagn lain baik ke atas maupun ke b
bawah tidak mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal yang istimewa. Didalam sistem yang demikian itu satu-satunya jalan untuk dapat masuk menjadi anggota dari suatu lapisan dalam masyarakat adalah karena kelahiran. Sistem pelapisan tertutup kita temui misalnya di India yang masyaraktnya mengenal sistem kasta.
 
2.Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka
 
Di dalam sistem ini setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk jatuh ke pelapisan yang ada dibawahnya atau naik ke pelapisan yang di atasnya. Sistem yang demikian dapat kita temukan misalnya didalam masyarakat Indonesia sekarang ini. Setiap orang diberi kesempatan untuk menduduki segala jabatan bisa ada kesempatan dan kemampuan untuk itu. Tetapi di samping itu orang jug adapt turun dari jabatannya bila ia tidak mampu mempertahankannya.. Status (kedudkan) yang diperoleh berdasarkan atas usaha sendiri disebut “achieved status”.


Persamaan Derajat
Cita-cita kesamaan derajat sejak dulu telah diinginkan oleh manusia. Agama mengajarkan bahwa setiap manusia adalah sama. PBB juga mencita-citakan adanya kesamaan derajat. Terbukti dengan adanya universal Declaration of Human Right, yang lahir tahun 1948 menganggap bahwa manusia mempunyai hak yang dibawanya sejak lahir yang melekat pada dirinya. Beberapa hak itu dimiliki tanpa perbedaan atas dasar bangsa, ras, agama atau kelamin, karena itu bersifat asasi serta universal.

Sifat perhubungan antara manusia dan lingkungan masyarakat pada umumnya dalah timbal balik, artinya orang itu sebagai anggota masyarakatnya, mempunyai hak dan kewajiban,baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan negara. 
 
Beberapa hak dan kewajiban penting ditetapkan dalam undang-undang (konstitusi) sebagai hak dan kewajiban asasi. Untuk dapat melaksanakan hak dan kewajiban ini dengan bebas dari rasa takut perlu adanya jaminan, dan yang mampu memberi jaminan adalah pemerintah yang kuat dan berwibawa. Di dalam susunan negara modern hak-hak dan kebebasan asasi manusia itu dilindungi  oleh undang-undang dan menjadi hukum positif. 
 
Undang-undang tersebut berlaku sama pada setiap orang tanpa terkecuali dalam arti semua orang yang mempunyai  kesamaan derajat dan ini dijamin oleh undang-undang. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai sektor kehidupan. Hak inilah yang banyak dikenal dengan Hak Asasi Manusia.  


C . SOLUSI 

Adapun solusi dalam pelapisan sosial dan persamaan derajat adalah kembalikan kepada prinsip negara Indonesia yaitu Bhineka Tunggal Ika "Berbeda-beda tapi tetap satu jua" , sealin itu kita kembali kepada cita-cita bangsa Indonesia untuk tetap bersatu diatas perbedaan yang ada dan melupakan segala perbedaan yang melekat pada masing-masing individu dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 


D. SUMBER REFERENSI


http://softskillrp3.wordpress.com/2010/11/24/pelapisan-sosial-dan-kesamaan-derajat/

Kamis, November 17, 2011
Posted by Agung Dermawan

Warga Negara dan Negara

A. WARGA NEGARA


sumber gambar : smpn1bontang.org


 Sebagai warga negara Indonesia memiliki beberapa hak dan kewajiban yang harus dijalankan karena hal itu merupakan sebuah konsekuensi yang diterima saat menjadi warga negara Indonesia . Sama halnya ketika kita tinggal di suatu tempat yang asing menurut kita, namun pada saat kita sudah berada di tempat tersebut dan memutuskan untuk menjadi bagian dari individu di tempat tersebut maka secara otomatis kita juga harus mengikuti bebrapa tata tertib atau kewajiban yang dimana setelah kita mampu menjalankan kewajiban tersebut kita juga harus mendapat apa yang kita dapat berupa sebuah hak .

Berikut beberapa kewajiban yang harus dilakukan sebagai warga negara Indonesia :

a. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh

b. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda)

c. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya

d. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku di wilayah negara indonesia

e. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.

Setelah kita mampu mengikuti dan menjalankan kewajiban-kewajiban diatas maka sebagai warga negara kita juga memiliki hak , aapa saja hak yang harus kita peroleh sebgai warga negara Indonesia ? berikut merupakan hak-hak yang narus kita peroleh diantaranya :

a. Berhak mendapatkan perlindungan hukum

Memang seharusnya warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum yang sesuai dengan peraturan yang berlaku namun pada kenyataannya hak ini tidak berjalan sempurna karena masih banyak saudara-saudara kita yang masih belum mendapat perlindungan hukum . Dalam artian bahwa yang memiliki finansial lebih ia cenderung mampu membeli hukum sehingga yang seharusnya dijatuhkan hukuman berat malah menjadi ringan , coba bandingkan dengan saudara kita yang kurang dari segi finansial , mereka hanya tunduk patuh terhadap ketukan palu hakim sekalipun i]mereka melawan tetap saja sia-sia .

b. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

Warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak , secara teori mungkin hal tersebut dapat dibenarkan namun pada prakteknya masih belum menemui titik temu yang baik karena masih ditemukan saudara-saudara kita yang masih menganggur atau pun yang masih berusaha untuk mencari pekerjaan .

Memang hal ini tidak boleh dipandang sebelah mata atau hanya dilihat dari pemerintah saja karena hal ini diawali dari faktor ekonomi atau kemiskinan , mengapa ? karena seseorang yang kurang dalam segi ekonomi mengalami putus sekolah sehingga saat itulah ia memutuskan untuk mencari pekerjaan yang dimana dalam mencari pekerjaan tersebut ia mengalami kesulitan karena belum memiliki keahlian dan kemampuan yang didapat dari bangku sekolah .

c. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan

Dalam hak ini warga negara harus memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan dalam artian siapapun dia selama dia melakukan sebuah kesalahan atau lebih dia harus mendapat hukuman yang setimpal sesuai dengan hukum yang berlaku tanpa memandang apakah ia cucu dari menteri "a" atau putri dari menteri "b" .

d. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai .

Untuk memilih , memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan pemerintah membrikan kebebasan pada warga negaranya karena hal iu merupakan hak masing-masing individu untuk memilih , memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan .

e. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
 
f. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau nkri dari serangan musuh

g. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku.


B. NEGARA



Negara ibarat sebuah wadah yang mampu memberikan fasilitas bagi warga negara yang tinggal di negara tersebut . Negara Indonesia merupakan negara hukum dapat diartikan juga bukan berlandaskan atas kekuasaan .Berikut adalah ciri-ciri negara hukum :

a. . Pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi yang mengandung persamaan dalam bidang politik, hukum, social, ekonomi dan kebudayaan.

b. Peradilan yang bebas dari suatu pengaruh kekuasaan atau kekuatan lain dan tidak memihak.

c. Jaminan kepastian hukum, yaitu jaminan bahwa ketentuan hukumnya dapat dipahami dapat dilaksanakan dan aman dalam melaksanakannya.

Selain memiliki ciri-ciri negara juga memiliki bberapa unsur yang menyertainya diantaranya ;

- harus ada wilayahnya
- harus ada rakyatnya
- harus ada pemerintahnya
- harus ada tujuannya
- harus ada kedaulatan

unsur-unsur diatas perlu karena jika salah satu dari unsur tersebut tidak ada maka suatu negara belum dapat dikatakan suatu negara . Selain itu negara memiliki tujuan yang dimana tujuan tersebut merupakan suatu acuan mengapa negara tersbut ada dan untuk apa negara tersbut ke depannya .

Tujuan Negara :
- Perluasan kekuasaan semata
- Perluasan kekuasaan untuk mencapai tujuan lain
- Penyelenggaraan ketertiban umum
- Penyelenggaraan kesejahteraan Umum

SUMBER REFERENSI :
http://id.shvoong.com/law-and-politics/international-relations/2116877-ciri-ciri-negara-hukum/#ixzz1dGxhV85L

http://syadiashare.com/hak-dan-kewajiban-warga-negara.html
Kamis, November 10, 2011
Posted by Agung Dermawan

Masalah Pemuda / remaja dan Sosialisasi

A . PEMUDA 


Pemuda merupakan generasi bangsa yang harus diperhatikan perkembangan kehidupannya agar kelak dapat menjadi remaja/pemuda yang berkualitas , begitu banyak kita jumpai pemuda-pemuda di negara kita ini yang sering melakukan hal negatif yaitu hal yang bertentangan dengan suatu kewajiban yang harus dilakukan sebagai pemudasebagaimana mestinya .

Banyak pula kasus-kasus yang menyeret nama remaja sebagai pelaku maupun korban diantaranya kasus pemerkosaan di kalangan remaja , pergaulan bebas , penyalahgunaan narkotika , kehidupan malam , merokok , mabuk dan sebagainya , contoh diatas merupakan beberapa dari banyak contoh yang sering diberitakan di media cetak maupun media elektronik . 

Berikut merupakan faktor mengapa hal negatif tersebut dapat terjadi :

a. Kurang Dalam Mengendalikan Diri

Dalam hal ini kita melibatkan keluarga karena keluarga merupakan tempat awal seorang remaja membentuk karakter . Disini peran orang tua sangat mempengaruhi perkembangan remaja dalam mengendalikan diri , orang tua bukan hanya memberikan penjelasan tentang nilai sosial (baik buruknya suatu perbuatan) tapi juga memberikan suatu contoh perbuatan yang dapat dicontoh oleh remaja tersebut sehingga ketika remaja sudah berada dilingkup sosial yang lebih luas contohnya masyarakat , remaja tersebut akan terbiasa melakukan sama seperti apa yang dicontohkan oleh orang tuanya .

b. Kurang masa Bersama Keluarga



Meluangkan waktu sejenak untuk berkumpul bersama keluarga merupakan hal kecil yang mempengaruhi perkembangan remaja diluar karena pada saat seperti inilah masing-masing anggota keluarga menceritakan masalah kepada orang tua atau orang yang lebih tua didalam keluarga tersebut demi mendapat sebuah solusi yang benar . 

Karena banyak faktor remaja melakukan hal negatif adalah karena jarangnya meluangkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga dengan alasan orang tua bekerja dan sibuk dengan urusan lain , jika didiamkan begitu saja remaja tidak mendapat teman untuk menceritakan masalah yang dihadapinya sehingga remaja mencari jalan keluarnya sendiri yang menurutnya benar dan tak jarang dari keputusan itulah dapat mengorbankan orang lain . 


c. Masalah Ekonomi Keluarga

Keluarga miskin mungkin tidak memiliki kemampuan untuk menyediakan pendidikan sempurna kepada anak , makanan dan minuman , tempat kediaman serta kesehatan yang memadai .

Faktor inilah yang mendorong remaja untuk mengambil sesuatu yang bukan haknya atau mencuri milik orang lain untuk memenuhi kebutuhannya dan hal ini akan terus meningkat ke arah yang lebih ekstrim jika dibiarkan seperti menghilangkan nyawa orang lain demi suatu hal yang diinginkannya .


d. Pengaruh Teman Sebaya / Teman Sepermainan 



Dalam hal ini terletak dari masing-masing remaja dalam memilih teman karena ada beberapa teman yang membawa kepada hal yang positif dan ada juga teman yang membawa kepada hal-hal negatif , dibutuhkan kepandaian dari remaja dalam memilah-milih teman .

Teman ibarat sebuah virus yang mudah menyebar pada remaja , apabila teman tersebut memiliki kebiasaan melakukan hal negatif maka dapat terjadi kemungkinan kita dapat tertular dengan virusnya tersebut begitu juga sebalilknya  namun itu smeua kepada diri masing-masing apakah kita mampu mengedepankan prinsip kita .

Terkadang remaja memiliki kebimbangan saat menolak ajakan teman , bimbang karena harus mendahulukan yang mana antara keputusan dalam dirinya dan ajakan teman tersebut . Sudah dibahas sebelumnya bahwa seorang remaja yang baik dapat mendahulukan keputusan yang datang dari hatinya dan dapat menolak dengan baik ajakan teman yang menuju ke arah yang negatif .

Salah satu solusinya adalah dengan meluangkan waktu minimal sekali dalam seminggu untuk berkumpul bersama anggota keluarga dan memberikan keyakinan, keberanian, mewujudkan sikap positif terhadap masalah, emosi dan keputusan. Selain itu tingkatkan penghayatan remaja terhadap agama, nilai-nilai murni, motivasi, melatih anak cara bersopan, prinsip-prinsip akauntabiliti, tepati janji, berketerampilan, menunjukkan keperibadian yang mulia, amanah, sanggup menerima kelemahan diri serta mengetahui potensi anak.


B. SOSIALISASI 

Dalam hidup bermasyarakat sosialisasi sangat berpengaruh terhadap perkembangan seseorang khususnya remaja karena dalam melakukan sebuah sosialisasi terjadi proses pengenalan dimana proses pengenalan tersebut yang akan mejadikan seorang remaja itu mampu beradaptasi dengan lingkungannya .

Biasanya proses sosialisasi terjadi dilingkungan sebagai berikut : 

1. KELUARGA

Di lingkungan keluarga seseorang pasti bersosialisasi dengan anggota keluarga yang lain seperti ayah , ibu , kaka dan anggota keluarga lainnya dalam satu rumah . Masing-masing anggota keluarga memiliki peran dalam bersosialisasi terhadap anggota keluarga yang lain . Kita ambil contoh peran orang tua dalam perannya bersosialisasi dengan anak yaitu mendekati dan mencari tau apa yang menjadi kesukaannya , mengawasi dan mengendalikan dengan wajar apa yang dilakukannya , memberikan teguran jikalau apa yang dilakukan telah keluar dari koridor norma sosial dan memberikan pelajaran religi kepada remaja .

2. TEMAN BERMAIN 

Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak. Dalam teman bermain anak akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya. Puncak pengaruh teman bermain adalah masa remaja. Para remaja berusaha untuk melaksanakan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku bagi kelompoknya itu berbeda dengan nilai yang berlaku pada keluarganya, sehingga timbul konflik antara anak dengan anggota keluarganya. Hal ini terjadi apabila para remaja lebih taat kepada nilai dan norma kelompoknya .




Kamis, November 03, 2011
Posted by Agung Dermawan

Folowers

About Me

Foto Saya
Agung Dermawan
studied hard !
Lihat profil lengkapku

Total Pageviews

Popular Post

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Welcome to thomfilezone -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -